Lembaga Pers Mahasiswa

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” ― Pramoedya Ananta Toer

Saturday, June 21, 2014

On 2:34 PM by LPM Mercusuar UNAIR in    1 comment
SURABAYA – Rabu (11/6) lalu, bertempat di Gedung Pinlabs Universitas Airlangga, Lembaga Pers Mahasiswa Mercusuar menyelenggarakan diskusi kebangsaan untuk memperingati hari kelahiran pancasila. Bertema “Mahasiswa, Pancasila dan Peradaban”, diskusi kecil yang diikuti oleh beberapa elemen pers fakultas dan aktivis mahasiswa, berlangsung interaktif. Diskusi yang dimulai tepat pada pukul 15.30 tersebut dikatakan molor dari waktu yang dijadwalkan oleh panitia. Ahmad Fahri (21), ketua umum LPM Mercusuar mengatakan bahwa diskusi tersebut diadakan dengan persiapan seadanya. 

Tujuan diadakannya diskusi tersebut adalah untuk mengupas tuntas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, dan mencoba menemukan kembali jawaban dari semua permasalahan pada Pancasila, Ideologi dan falsafah bangsa Indonesia. Harapannya, setelah diadakannya diskusi tersebut, semangat intelektual mahasiswa dapat bangkit kembali dan menjadi kontribusi besar dengan melahirkan pemikiran-pemikiran baru untuk Indonesia yang lebih baik. Fahrul Muzaqqi(30), Dosen dan peneliti sekaligus pengamat politik dari Universitas Airlangga tersebut diundang sebagai panelis dan memimpin jalannya diskusi. Peserta yang aktif bertanya setelah dipaparkan sejarah dan konsepsi pancasila serta realitas yang ada di dalam masyarakat kekinian, membuat proses diskusi menjadi menarik. Diskusi dua arah terjadi sesuai dengan harapan panitia penyelenggara acara. Pertanyaan-pertanyaan seputar identitas Negara di tengah arus global yang di dominasi budaya dan peradaban barat dilontarkan oleh kawan-kawan pers fakultas dengan kritis. Panelis tidak dengan serta merta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa (pers fakultas dan aktivis), namun juga mengajak mahasiswa untuk berpikir. Apa yang seharusnya dan apa yang senyatanya. 

Diskusi tersebut menggali pemikiran-pemikiran untuk Indonesia di masa yang akan depan. Menemukan kecacatan suatu alat dalam sistem pemerintahan dan memberikan saran yang dirasa tepat. Pada akhir diskusi, panelis menyampaikan bahwa bahwa jika mahasiswa pada jaman orde baru memiliki musuh dan tujuan bersama untuk menggulingkan rezim Soeharto, maka tantangan mahasiswa kini adalah menghadapi dirinya sendiri. 

Kembali diskusi tersebut menghadirkan kaca untuk bercermin, masihkah generasi muda terutama mahasiswa menjadikan pancasila sebagai pedoman hidupnya? Pancasila kini seperti pesakitan yang terbaring lemah ditengah bangsa yang menghadapi permasalahan ketidak setaraan, ketidak adilan, intoleransi dan banyak lainnya. Saatnya kita sebagai generasi muda membangkitkan kembali semangat pancasila. Semangat gotong royong, semangat toleransi, semangat kebinekaan dan hal-hal yang kembali menguatkan pancasila. Quo vadis Indonesia? kitalah sebagai generasi muda yang akan menjawab itu dengan apa yang akan kita lakukan dan dengan pilihan yang akan kita ambil. Akhirnya, diskusi yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut ditutup oleh puisi berjudul ‘Di bawah kibaran bendera’ oleh Azila (19). (Redaksi
)

1 comment:

  1. Jordan's Casino: The Ultimate Guide to Playing for Real
    Discover Jordan's Casino: The Ultimate Guide to Playing air jordan 20 shoes clearance for Real in 나비효과 a room cheap air jordan 1 shoes for sale in this top-rated room. The King room jordan 19 retro clearance has a 토토 사이트 도메인 large marble bathroom

    ReplyDelete