Lembaga Pers Mahasiswa

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” ― Pramoedya Ananta Toer

Saturday, June 21, 2014

On 2:32 PM by LPM Mercusuar UNAIR in    No comments
SURABAYA (6/6)- Setelah beberapa waktu yang lalu sempat terdengar jika Dolly akan ditutup pada 19 Juni. Informasi terbaru mengabarkan bahwa Walikota Surabaya, Tri Rismaharini,akan menutup tempat prostitusi Gang Dolly lebih cepat satu hari sebelumnya, yaitu pada 18 Juni, tepatnya pada hari rabu. Nampaknya, penutupan Dolly tidak hanya sebuah bentuk keputusan dalam bentuk deklarasi dan fornalitas saja. Pemerintah kota tentu sudah mempertimbangkanya dengan masak. Tetapi apa jaminanya? Sampai hari ini belum ada kejelasan tentang bagaimana grand design pemberdayaan masyarakat pasca penutupan. Mengenai rencana santunan terhadap para PSK-PSK dan Mucikari, bukan menjadi tolak ukur keberhasilan pengawalan pasca-Dolly. Seperti yang diutarakan oleh Dalu Kirom, Sekjen KNPI Surabaya di suatu sesi diskusi, “jika setelah deklarasi penutupan, selanjutnya adalah himbauan kepada yang terkait, dan 1 minggu setelah itu dibagikan duit santunan sebagaimana yang telah dijanjikan pemerintah”, ujarnya. Namun tidak aka nada taken for granted apabila nantinya benar bahwa masyarakat pasca Dolly ditutup dapat secara mandiri berkegiatan ekonomi. 

Mengingat Dolly adalah ibarat pusat ketergantungan dari mayoritas ekonomi masyrakat sekitar. “Banyak yang menggantungkan ekonominya, mulai dari jasa laundry, warung-warung,petugas parkir, dan lainya”, ujar Avisenna, Menko BEM ITS Surabaya. yang jelas,penutupan Dolly sudah menjadi kontroversi di Surabaya sejak lama. Isu mengenai penutupan Dolly bukanlah barang baru, sudah pernah digaungkan bahkan sebelum Walikota terpilih, Tri Rismaharini menjabat. Dari adanya pertentangan antara pihak yang pro dan kotra sekaligus, sebenarnya mengindikasikan bahwa rencana penutupan Dolly beleum menemukan format yang jelas, bahkan belum diketahui mekanisme penutupanya akan seperti apa. Apalagi bicara program pemberdayaanya. Dan penentangan dari yang tidak menghendaki penutupan, menunjukan bahwa hingga kini berarti pemerintah belum benar-benar punya solusi. 

Mengingat Dolly adalah maslaah yang kompleks. Maka benar-benar dibutuhkan keseriusan dari Pemerintah dan kesiapan semua elemen yang mendukung penutupan. Harapanya setelah terdengar begitu lama, penutupan Dolly untuk tahun ini benar-benar konkrit. Tidak hanya itu, keseiusan penutupan juga harus diimbangi dengan upaya pemerintah terutama Kota Surabaya untuk mengkomunikasikan rencana yang jelas kepada masyarakat dan pihak yang berkepentingan. (Redaksi).

0 comments:

Post a Comment